5 menit
kesendirianku pagi ini, mengantarkanku pada moment yang sangat luar biasa. moment dimana aku dapat bermimpi sesuka hatiku tanpa ada yang menghalangi perjalanan mimpi terindah dalam hidupku. dengan bermimpilah aku dapat menjelajahi bumi ini tanpa menguras isi kantongku. bebas kemana aja, tanpa ada antrian membeli tiket pesawat,mencari taksi yang akan mengantar ke bandara, menunggu jam terbang dan hal lainnya yang sangat melelahkan. kerena dengan bermimpi aku dapat terbang sendiri dengan sayapku, berenang di tengah lautan bagaikan ikan lumba-lumba, mengendarai mobil ferary tercepat tak ada tandingannya dan tidak ada akan ada orang yang mampu untu mobil yang ku miliki, menapaki jalan berkilo-kilo meter tanpa ada rasa lelah dan letih. semuanya bisa ku gapai dan nikmati dalam mimpiku.
di atas kasur tipis berwarna biru ditemani bantal dan boneka karoppi, aku terbaring menatap langit-langit kamarku yang berwarnah putih tanpa ada hiasan. aku terus menatapnya lebih mendalam dan mendalam lagi. layar langit-langit kamarku tiba-tiba berganti dengan sosok perempuan sederhana, tinggi, berkulit putih agak kecoklatan sedang berdiri di bawah rimbunan pohon bunga sakura sambil menikmati suasana hanami di musim semi . jaket biru muda, tebal yang di kenakannya dengan kain panjang berwarna pink yang menutupi kepalanya menambah keindahan raut wajahnya yang mempesona. dia tampaknya sangat menikmati suasana hari itu.tanpa aku sadari sosok perempuan itu adalah diriku sendiri. aku semakin hanyut menatap langit-langit kamarku dan aku sangat menikmati apa yang aku lihat. aku menemukan sosokku sendiri di langit tersebut.
aku menelusuri jalan dengan langkah kakiku. aku masuk kesebuah taman yang aku tidak ketahui taman apa itu. aku tak tahu aku berada di daerah mana. tepat diatas kepalaku aku membaca sebuah tulisan KYOTO. aku masuk ke taman tersebut dengan raut muka heran. heran dengan apa yang aku lihat. ratusan pohon sakura dengan bunganya yang mekar berwarna warni menghiasi taman tersebut. aku mengambil kamera dari dalam tas ranselku dan mulai memotret bunga-bunga sakura yang ada di sekeling-kelilingku. aku memasukkan tali kamera DSLRku ke leherku sambil berjalan mengelilingi taman bunga sakura yang sangat sangat menyejukkan hatiku. aku menangkap bunga sakura yang jatuh dari pohonnya sambil menciuminya dengan helaan nafas perlahan-lahan dan meletakkan bunga tersebut tepat pada pundakku. aku menyaksikan kumpulan keluarga sedang menikmati hanami pada musim semi di bawah mekarnya bunga sakura . setelah puas berkeliling taman sakura aku beranjak pergi menelusuri lorong-lorong jalan dibawa keindahan bunga sakura. aku terus berjalan, dan dihentikn oleh sebuah tulisan pada papan kecil yang bertuliskan hokkaido. aku menggenggam papan tersebut sambil memejamkan mata sejenak.
di saat mataku terbuka aku terpana melihat sosok anak kecil imut bermata sipit ditemani oleh kedua orang tuanya. mereka sedang membentuk bongkahan salju menjadi sebuah boneka. anak kecil itu melompat-lompat kegirangan melihat boneka saljunya sedang berdiri dan menatapnya. anak kecil itu tidak berhenti tertawa lalu memeluk ibunya. aku tersenyum bahagia melihat aksi anak kecil itu . aku duduk disebuah kursi panjang kosong, menikmati dinginnya butiran-butiran salju yang menusuk sampai ketulang. tak tahan dengan kedinginan aku berdiri, kemudian berjalan mendekati penjual teh hangat. di temani oleh jaket tebal, berwarna hitam dan sepatu boots warna abu-abu membantunku mampu berjalan di atas dinginnya salju yang sangat mencekal. sesampai di tempat tujuan aku meminta 1 gelas teh hangat dengan mulut yang berasap. sembari menunggu teh aku duduk tepat di depan seorang pemuda yang berperawakan sangat tampan. memiliki wajah oval, hidung mancung, mata sipit layaknya aktor korea lee min hoo. ketampanannya di hiasi dengan kupluk abu-abu menutupi kepalanya.
tanpa aku sadari teh hangat yang ku pesan sudah ada. aku pun mengambilnya dari seorang pelayan dan mengucapkan terima kasih. aku meminumnya secara perlahan-lahan. setiap tetesan teh yang mengalir dalam tubuhku membuatku merasakan kehangatan dari terpaan salju yang sangat mencekal. sekali-kali aku melirik laki-laki yang ada di depanku. ketika sedang asyik menikmati teh hangat khas jepang. lalaki itu menghilang. mataku menerawang mencari lalaki tersebut. aku terkejut melihat kehadirannya duduk tepat disamping kananku. aku terkejut akan kehadiran lelaki itu. jangtungku berdenyut kencang, seakan-akan terjadi gempa berkekuatan 9.0 SR. wajahku berubah warna kemerahan. aku gelisah tak tahu harus berbuat apa. tak pernah terlintas di pikiranku akan ada lelaki setampan lee min hoo sedang duduk di sampingku. lelaki itu membuatku tambah grogi dengan pertanyaan yang dia sugukan untuk ku "sedang mencari siapa?". aku tak tahu harus menjawab apa. aku tidak mungkin menjawab pertanyaannya kalau aku mencarinya. aku pun terpaksa berbohong dan mengatakan kala aku sedang mencari teman.
lelaki itu mulai membuka topik pembicaraan. awalnya kami saling berkenalan. lalaki tampan i tsb ketururnan jepang dan beragama muslim. dia tinggal di hiroshima. aku semakin kagum kepadanya. aku tidak pernah berfikir akan ada lelaki tampan keturunan asli jepang beragama islam. ohhhh tuhan inikah sosok lelaki yang dihadirkan untuuku. aku tak tahu. kami semakin asyik berbicang tentang banyak hal. kami banyak membicarakan tentang musim panas. dia menceritakan tentang keindahan hiroshima saat musim panas. aku tertarik untuk kesana. penasaran dengan keindahan yang dimaksud lelaki tanpan tersebut. aku pun bertanya tentang sewa hotel di hiroshima kepadanya. tetapi dia tak memberiku informasi. aku cemberut lalu tersenyum lagi kepada lelaki tampan itu. dia pun menawarkanku untuk tinggal di rumahnya. pertama aku menolak tawarannya tetapi setelah dia menceritakan kondisi rumahnya aku pun menerimanya. lagian dia juga keluarga muslim. tanpa ragu aku aku mengucapkan rasa terima kasihku atas tawaranya.
asyik berbincang-bincang dengan lelaki tersebut, tanpa aku sadari gelas teh hangatku menghilang dan digantikan dengan sepiring shushi. aku mengambil shushi tersebut lalu memakannya satu persatu sampai habis. ahk aku sangat rakus ternyata. aku terkejut melihat lalaki tua dan seorang ibu-ibu datang membawakanku ramen. aku bertanya-tanya dalam hati aku berada dimana sekarang. aku tak menghiraukannya. aku berterima kasih kepada dua insan manusia yang telah berbaik hati memberikanku makanan. sembari mencicipi ramenku, aku teringat dengan lelaki tanpan tersebut. aku mulai mencarinya keseluruh ruangan dan aku menemukannya di ruang tamu sedang bersama dua orang yang memberiku makanan tersebut. aku baru menyadari kalau ternyata aku pernah ditawarkan untuk menginap di rumah lelaki tampan selama menikmati liburan panas.
malam ke dua aku di hiroshima, aku menyempakan untuk mngunjungi kuil itsukushima yang sangat unik. kuil tersebut berada di pulau mijayima. sangat indah dan menakjubkan di pulau tersebut. di malam hari kita akan menyaksikan pemandangan kuil dengan lampu-lampu yang menghiasi kuil. pantulan cahaya lampu dari dlam air tambah menambah nilai keindahannya. kembang api di atas langit menghiasi atap kuil. wahhhhhhhhh sangat menakjubkan ................ aku tak bisa mengedipkan mataku walau hanya sebentar melihat pesona pulau mijayima, hiroshima. sangat mengesankan...........
musim hujan telah datang. orang-orang sibuk membeli payung. aku berjalan dengan payung beningku. aku masuk kebuah taman di tokyo. wahhhhhhhhh ternyata musim hujan tdak kalah dengan musim semi. keindahan bunga AJISAI. bentuknya sepertu sanggul dengan warna-warna yang berbeda. ada berwarna putih, biru pink, dan ungu menghiasi tetesan hujan.
tak kusadari aku telah menelusuri setiap musim yanga ada di jepang. hanya dalam waktu lima menit aku sudah merasa sangat puas berjalan-jalan mengelilingi tempat wisata tebaik di japang. langit-langit kamarku pun kembali berubah menjadi warna putih. aku bangun dari tempat tidurku, meraih sebungkus terigu keriting memasukkannya kesebuah mangkuk dan menyramnya dengan air panas. sedaaaapppppppp seakan-akan aku sedang menikmati kelezatan ramen di jepang saat musim dingin.
thanks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar